Produktivitas


Produktivitas

2.1 Definisi-Definisi Manajemen Operasi Dan Produksi
Produksi adalah penciptaan atau penambahan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia. Produk adalah hasil dari kegiatan produksi yang berwujud barang dan jasa.
Produsen adalah orang atau badan ataupun lembaga lain yang menghasilkan produk.
Produktivitas adalah keinginan dan upaya untuk selalu meningkatkan kualitas segala bidang. (Zulian Yamit, 2005) . Beberapa produktivitas dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Menurut Organization For Economics and Development (OECD) memyatakan bahwa output adalah dibagi dengan elemen produksi yang dimanfaatkan.
2. Menurut International Labor Organization (ILO) menyatakan bahwa pada dasarnya produktivitas adalah perbandingan antara elemen produksi dengan yang dihasilkan. Elemen-elemen tersebut berupa tanah, tenaga kerja, modal, dan organisasi.
3. Menurut European Produktivitas Agency (EPA) menyatakan bahwa produktivitas adalah tingkat efiktivitas pemanfaatan setiap elemen produktivitas.
4. National Productivity Board, Singapore, menerangkan bahwa pada dasarnya produktivitas adalah sikap mental untuk bekerja keras dan ingin memiliki kebiasaan untuk melakukan peningkatan perbaikan.
5. Sesuai dengan laporan Dewan Produktivitas Nasional (DPN) 1983, produktivitas mengandung pengertian sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa kualitas kehidupan hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok serta hari ini.
Dari berbagai pengertian di atas maka secara umum produktivitas mengadung pengertian perbandingan antara hasil (output) dengan sumber daya yang digunakan (input). (Zulian Yamit, 2005)
Konsep prroduktivitas tersebut, dapat membimbing manajemen dalam mengukur peningkatan produktivitas dan keberhasilan sistem produksi. Peningkatan produktivitas adalah sangat mendukung pencapaian tujuan bisnis, yaitu menghasilkan tingkat profitabilitas dan produktivitas yang tinggi. Hubungan antara produktivitas dan profitabilitas dapat diperlihatkan dalam persamaan sebagai berikut :

Atau,

Atau,

Atau,

Faktor – Faktor Produksi di dalam perusahaan terdiri dari faktor-faktor seperti Alam, Modal, Tenaga kerja, dan Teknologi
Proses Produksi adalah cara atau metode untuk menciptakan atau menambah guna suatu barang atau jasa dengan memanfaatkan sumber yang ada.
Jenis – Jenis Proses Produksi :
1. Proses produksi terus-menerus : adalah proses produksi yang terdapar pola atau urutan yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.
2. Proses produksi terputus-putus : adlah proses produksi yang tidak terdapat urutan atau pola yang pasti sejak dari bahan baku sampai menjadi barang jadi.
Definisi Manajemen Produksi Oleh Agus Ahyari : adalah Merupakan proses kegiatan untuk mengadakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dari produksi dan proses produksi.Oleh Sukanto : Merupakan usaha mengelola dengan cara optimal terhadap faktor-faktor produksi atau sumber seperti manusia,tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada.
Tujuan Manajemen Produksi adalah memproduksi atau mengatur produksi barang-barang dan jasa-jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat tertentu .
2.2 Rasio Produktivitas
Secara teknis produktivitas merupakan suatu perbandingan antara output dengan input. Formulasi produktivitas dapat dinyatakan senbagai berikut :

Ukuran produktivitas tidak sama dengan efisiensi, efisiensi merupakan ukuran dalam membandingkan penggunaan input yang direncanakan dengan realisasi penggunaan masukan. Jika input yang sebenarnya digunakan makin besar penghematannya, maka tingkat efisiensi semakin tinggi, tetapi semakin kecil input yang dapat dihemat, maka makin rendah efisiensinya. Pengertian efisiensi ini lebih berorientasi pada input, sedang masalah output kurang menjadi perhatian utama. (Zulian Yamit, 2005)
Efektivitas tidak sama dengan efisiensi, efektivitas merupakan suatu ukuran yang memberikan gambaran seberapa jauh target dapat dicapai baik secara kualitas maupun waktu. Jika prosentase target yang dicapai semakin besar, maka semakin rendah tingkat efektivitas. Pengertian efektivitas lebih berorientasi pada output, sedangkan input kurang diperhatikan. Artinya jika terjadi peningkatan efektivitas belum tentu efisiensi juga meningkat. (Zulian Yamit, 2005)
Konsep lain yang berorientasi pada masukan, keluaran atau keduanya adalah kualitas, yaitu suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh spesifikasi, persyaratan dan harapan tetap dipenuhi. Disamping itu kualitas juga berhubungan dengan proses produksi dan akan berpengaruh pula pada kualitas yang dicapai.
Secara skematis hubungan efisiensi, efektivitas, kualitas dan produktivitas dapat digambarkan sebagi berikut :
Gambar 1
Hubungan efisiensi, efektifitas, kualitas dan produktivitas
Input
Proses Produksi
Output
Efisiensi
Kualitas
Efektivitas
Produktivitas
Dari skeme tersebut terlihat bahwa produktivitas mencakup efisiensi, efektivitas dan kualitas. Efisiensi berorientasi pada input. Dengan demikian produktivitas dapat diartikan dengan :

Bagi perusahaan produktivitas sangatlah penting, yaitu menghasilkan barang atau jasa yang lebih baik dengan biaya per unit yang lebih rendah. Hal ini akan meningkatkan daya saing perusahaan, menunjang perkembangan perusahaan, karena dengan peningkatan produktivitas perusahaan akan memperoleh keuntungan untuk investasi baru. (Zulian Yamit, 2005)
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Faktor-faktor yang mempengaruhi produktifitas adalah :
1. Human Factor  yang meliputi Kemampuan kerja dan Motivasi Kerja penting dalam pekerjaan, karena tenaga yang terlatih dan terdidik sangat mempengaruhi produktivitas. Pemberian motovasi juga sangat penting seperti pemberian gaji yang memadahi, waktu istirahat, insentif dan lembur.
2. Faktor  Teknologi : meliputi Size and capacity of plant, Product design and standardization, Timely supply of materials and fuel, Rationalization and automation measures, Repairs and maintenance, Production planning and control, Plant layout and location, Materials handling system, Inspection and quality control, Machinery and equipment used, Research and development,  Inventory control.
3. Managerial factors berupa kompetensi manager yang menjalankan tugas dan komando.
4. Faktor Alam : iklim, geografis dll
5. Faktor Sosisologi: budaya pekerja, sikap kerja, etnis
6. Faktor politik: hukum, stabilitas pemerintahan
7. Faktor ekonomi : Pasar, fasilitas kredit, transportasi dan komunikasi dan lain lain.         

2.4 Macam Produktivitas
Terdapat berbagai macam produktivitas yang dapat dibedakan berdasarkan strata dan faktorial. Namun dalam pembahasan ini akan difokuskan pada produktivitas faktorial, karena berkaitan dengan perusahaan atau pengukurannya dan kegunaannya sangat penting bagi perusahaan.
Menurut Zulian Yamit (2005) Produktivitas berdasarkan faktorial ini dapat dibedakan antara lain :
1. Produktivitas Total (total factor produktivity)
Produktivitas ini menunjukkan produktivitas dari semua faktor yang digunakan untuk menghasilkan output. Formulasi yang digunakan untuk menghitung produktivitas total, yaitu :

Produktivitas total dapat pula diukur dengan menggunakan formulasi sebagai berikut :

2. Produktivitas Multi Faktor (multi factor productivity)
Menunjukkan produktivitas dari beberapa faktor yang digunakan untuk menghasilkan keluaran antara lain, modal dan tenaga kerja. Formulasi yang dipakai adalah :

3. Produktivitas Parsial (partial productivity)
Menunjukkan produktivitas dari faktor-faktor tertentu yang digunakan untuk menghasilkan keluaran.
Formulasinya :

atau,

atau,

Dari berbagai macam produktivitas faktorial dan rasio produktivitas di atas, hubungan faktor-faktor mempengaruhi produktivitas dalam sistem suatu pabrik, dapat dilihat dalam gambar berikut :

Gambar 2
Produk-tivitas pabrik
Produk
Undang-Undang
Efektivitas sumber daya
Efisiensi Operasi
Pemanfaatan pabrik
Kapasitas Pabrik
Pelayanan Pabrik
Penggunaan Peralatan
Tingkat Teknologi
Kinerja Operasi
Operator
Manajer
R&D
Enginering
Pemeliharaan
Kebijakan Investasi
Undang-Undang
Kualitas bahan
Kualitas produk
Produk Mix
Sediaanbahan
Permintaan Produk
Modal
Energi
Hubungan faktor-faktor yang Mempengaruhi Produktivitas dalam Pabrik

Sumber: Zulian Yamit,2007

2.5 Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen merupakan ilmu dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan non manusia dalam rangka mencapai tujuan tertentu. llmu teknik manajemen didasari oleh konsep bahan tugas manajer (orang yang melaksanakan manajemen) yaitu untuk merancang dan mendukung pelaksanaan pekerjaan individu pada saat kelompok, dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Manajemen semakin dibutuhkan setelah adanya pemisahan antara Rumah Tangga Kunsumen (RTK) dan Rumah Tangga Produsen (RTP), dalam hal ini adalah dua pihak yang paling membutuhkan, di mana konsumen dapat memenuhi kebutuhannya dengan berbagai jenis barang yang disediakan produsen, dan produsen dapat menjual barang-barangnya yang betul-betul dibutuhkan konsumen sesuai dengan selera, mode dan daya belinya.
Produksi yaitu suatu kegiatan yang menciptakan atau meningkatkan kegunaan suatu barang. Peningkatan atau penambahan kegunaan suatu barang bisa melalui kegunaan tempat, kegunaan waktu, kegunaan bentuk atau gabungan dari beberapa kegunaan tersebut. Untuk perusahaan-perusahaan saat ini cenderung dapat menggabungkan beberapa kegunaan sekaligus suatu barang, baik kegunaan waktu, tempat, maupun kegunaan bentuk. Hal ini diciptakan untuk dapat mengantisipasi kebutuhan konsumen yang bersifat heterogen (berbeda-beda).
2.6 Fungsi Manajemen Produksi dan Sistem Produksi
Fungsi manajemen yang paling mendasar yaitu adanya Perencanaan, Pengorganisasian, penempatan Sumber Daya Manusia (Staffing), pemberian motivasi dan fungsi yang terakhir adalah kegiatan pengawasan yang mutlak harus dilakukan oleh setiap organisasi atau perusahaan.
Manajemen produksi merupakan proses manajemen yang diterapkan dalam bidang produksi. Proses manajemen produksi adalah penggabungan seluruh aspek yang terdiri dari produk, pabrik, proses, program dan manusia. lstilah-istilah yang biasa digunakan dalam manajemen produksi yaitu produksi, produk, produsen, produktivitas, proses produksi, sistem produksi, perencanaan produk, perencanaan produksi, dan luas perusahaan.
Sistem adalah sekumpulan bagian-bagian yang saling berhubungan dengan satu sama lain, dan bersama-sama beraksi menurut pola tertentu terhadap input dengan tujuan menghasilkan output. Sistem produksi yaitu sekumpulan sub-sistem yang terdiri dari pengambilan keputusan, kegiatan, pembatasan, pengendalian dan rencana yang memungkinkan berlangsungnya perubahan input menjadi output melalui proses produksi. Sedangkan sub-sistem yang terlibat dalam kegiatan produksi adalah: subsistem input, subsistem output, subsistem perencanaan dan subsistem pengendalian.
2.7 Peralatan dan Proses Produksi
Pada umumnya peralatan produksi ditujukan bagi peningkatan produktivitas buruh dalam rangka memperbanyak produk, baik dari segi variasinya maupun jumlahnya untuk memenuhi. kebutuhan manusia. Peralatan produksi akan mencakup berbagai sarana yang digunakan dalam proses produksi, yang berupa mesin atau jenis-jenis perkakas lain yang dipergunakan untuk melakukan pekerjaan dalam mengerjakan produk atau bagian-bagian produk.
Adapun jenis-jenis mesin yang digunakan dalam proses produksi terdiri dari mesin yang bersifat umum atau mesin serba guna (General Purpose Machines). Mesin serba guna ini yaitu mesin yang dibuat untuk mengerjakan pekerjaan-pekerjaan tertentu untuk berbagai jenis barang produk atau bagian produk. Mesin yang bersifat khusus (special purpose machines) yaitu mesin-mesin yang direncanakan untuk mngerjakan satu atau beberapa jenis kegiatan yang sama.
Alasan diadakannya pembelian peralatan antara lain: peralatan baru diperlukan untuk memproduksi produk dan jasa lebih hanya volume penjualan yang terus meningkat, peralatan yang ada telah usang, dan peralatan yang ada telah memasuki masa aus serta harus diganti. Untuk memutuskan membeli peralatan baru maka perlu dilaksanakan survei terlebih dahulu, yang dilakukan melalui dua tahap, yaitu: pertama tahap pemakaian (penyaringan teknologi) yang meliputi kapasitas, kedua perhitungan biaya atau analisis ekonomi yang akan menentukan sejumlah alternatif teknis yang dipilih.
2.8 Proses Produksi
Proses produksi yaitu suatu cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan sumber-sumber (tenaga kerja, mesin, bahan-bahan dan dana) yang ada. Adapun jenis proses produksi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu proses produksi terus menerus (Continuous processes) dan proses produksi yang terputus-putus (Intermittent Process). Sedangkan jenis proses produksi yang didasarkan atas kepentingan yang berbeda, maka jenis proses produksi terdiri dari proses produksi menurut wujudnya dan proses produksi menurut pengawasan proses produksi yang bersangkutan.
Perencanaan produksi merupakan penentuan tujuan pokok (tujuan utama) organisasi beserta cara-cara untuk mencapai tujuan tersebut. Langkah-langkah pokok perencanaan terdiri dari; menetukan tujuan yang akan dicapai, menentukan kedudukan perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan yang hendak dicapai, menentukan faktor-faktor yang mendukung atau menghambat tercapainya tujuan tersebut dan merumuskan kegiatan yang harus dilaksanakan. Kegiatan produksi dapat dilakukan dengan tiga macam pendekatan yaitu; Pendekatan perkembangan yang menguntungkan (Profitable Growth Approach), Pendekatan SWOT (Strenghth, Weakness, Opportunity and Threathment) dan Pendekatan Sistem.
2.9 Pengukuran Produktivitas
Pengukuran produktivitas sangat bermanfaat bagi perusahaan, namun masih banyak perusahaan yang belum melakukan pengukuran produktivitas secara intensif.
Dalam hal ini terdapat metode Pengukuran dari Produktivitas adalah dengan Model Nilai Tambah (value Added model) dengan 2 metode pengukuran (Zulian Yamit, 2005), yaitu :
a) Metode Pengurangan

b) Metode Penambahan

Berdasarkan ukuran nilai tambah tersebut, dapat dihitung berapa rasio produktivitas. Kecenderungan produktivitas dalam beberapa periode dapat diketahui dengan cara menghitung indeks produktivitas. Total Indeks Produktivitas (TIP) dapat dihitung dengan formulasi sebagai berikut :

Total indeks produktivitas ini mampu mengukur seberapa besar produktivitas yang dihasilkan oleh perusahaan. Total Indeks Produktivitas merupakan perekembangan dari rasio-rasio produktivitas yang ada.

2.10 Kerangka Pikir
Kerangka pikir penelitian merupakan pendayagunaan atau model atau pola pikir yang dapat menggambarkan berbagai variabel dengan variabel yang lain sehingga akan mudah dirumuskan masalah penelitiannya. Kerangka pemikiran yang digunakan dalam penelitian ini adalah kerangka pemikiran dari Metode Nilai Lebih.
Kerangka pikir dalam penelitian ini secara singkat dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3
Kerangka Pikir Pengukuran Produktivitas
Dengan Pendekatan Nilai Tambah
Perusda Percetakan Kota Semarang
Output :
– hasil Penjualan (Rp)

Input :
– Bahan Baku/Kertas (Rp/Lb/eks)
– Persediaan Kertas (lb/eks)
– Tenaga Kerja (Rp/Orang)
– Mesin (Penyusutan (Rp))
– Investasi/Modal (Rp)

Produktivitas
Index Produktivitas = Output/Input
– Interpretasi
– Hasil Analisis
– Implikasi Manajerial

Sumber Zulian Zamit, 2005
Meskipun banyak cara untuk mengukur produktivitas, namun penggunaan berbagai metode adalah untuk memenuhi kebutuhan penelitian dan berlaku umum atau universal. Dengan menggunakan metode ini diharapkan pengukuran produktivitas adalah akurat dan tepat sesuai kebutuhan baik teori maupun di lapangan.

2.11 Definisi Operasional
Definisi operasional dari penelitian ini adalah :
1. Produktivitas adalah suatu perbandingan dari output (penjualan atau penerimaan ) dengan Input (biaya-biaya yang digunakan dalam produksi) dalam hal ini adalah biaya-biaya yang dibutuhkan dalam produksi percetakan atau offset pada Perusda Percetakan Kota Semarang .
2. Penjualan adalah hasil dari penjualan seluruh hasil kegiatan produksi bulanan, yang berwujud barang konsumen atau pelanggan dalam ini berupa hasil percetakan atau barang cetakan seperti buku, kertas cetakan, majalah, buletin, kop surat, dll, yang dihasilkan dari Perusda Percetakan Kota Semarang.
3. Input/biaya-biaya adalah besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk operasional tenaga kerja, biaya bahan baku yaitu pembelian kertas untuk produksi dan persediaan, besarnya penyusutan mesin, investasi/total aset/modal yang harus dikeluarkan tiap periode. Dalam hal ini biaya-biaya tiap bulan yang harus dikeluarkan oleh Perusda Percetakan Kota Semarang.
4. Total Index Produktivitas adalah merupakan rasio dari nilai penjualan dan biaya tenaga kerja, ditambah bahan baku, ditambah, pelayanan, ditambah penyusutan dan ditambah investasi dari Perusda Percetakan Kota Semarang.
5. Interpretasi adalah mengambil sebuah pemahaman terhadap ukuran produktifitas atas kesimpulan yang diperoleh dengan pengukuran produktifitas, secara matematis maupun ekonomis. Dalam Produktifitas dari Perusda Percetakan Kota Semarang.
6. Analisis adalah menganalisis secara ekonomis dan teknis produktivitas Perusda Percetakan Kota Semarang. Apakah dapat dinilai produktif ataupun tidak produktif penggunaan sumber daya yang ada.
7. Implikasi manajerial adalah bagaimana meningkatkan produktifitas dengan cara meningkatkan kapasitas, kualitas, efisiensi dan efektivitas dari sumber daya yang digunakan oleh Perusda Percetakan kota Semarang. Penerapan Manajemen Mutu Produksi, Kualitas Sumber Daya Manusia, Perawataan atau Maintenance dari Mesin-Mesin yang digunakan oleh Perusda Percetakan Kota Semarang.

By:

Posted in:


6 responses to “Produktivitas”

  1. terimaksih banyak y pak, sangat membantu untuk penulisan tugas akhir saya. jika boleh tau pak, referensi buku zulian yamit 2005, judul bukunya apa y pak? terimakasih..

  2. selama ini saya agak kesulitan mencari referensi ttg produktivitas yang menjabarkan 3 unsur tersebut, trimakasih banyak sudah membantu y pak..

  3. harga mesin 40 juta umur ekonomis 5 tahun nilai residu 0 biaya
    pemeliharaan mesin 10 juta / tahun
    gaji staf 3 juta / bulan
    penggunaan mesin rata -rata 30x/jam
    di mana setiap kali copy rata-rata 3 menit
    8 jam kerja / hari , 25 hari kerja / bulan , 300 hari kerja / tahun
    mana yang paling efektif 2 mesin , 3 mesin , atau 4 mesin dengan menggunakan 4 orang tenaga kerja ?

    mohon bantuannya pak

Leave a comment